Sabtu, 31 Maret 2012

Man of the House (Komentar ttg film tsb)

Pagi itu setelah melakukan aktivitas pagi. Seperti biasa gue duduk di depan tivi. Seperti biasa juga, favourite channel itu kalo nggak Star World ya Fox Family Movie. Yaudah switch ke Fox Family Movie deh. Pas nih, film nya baru mulai. Judulnya Man of the House.

Jadi gini. Ada seorang anak laki-laki yang jadi tokoh sentralnya. Anak laki-laki ini tinggal di rumah ibunya yang single parent. Nah, cerita ini dimulai dari si ibu yang punya pacar (lupa namanya). Pacar ibu ini berusaha untuk mendekatkan diri pada si tokoh sentral. Tinggallah dia di rumah si ibu.

Si anak nggak terlalu suka sama pacar si ibu. Banyak cara dia lakukan buat bikin pacar ibunya ngerasa nggak betah. Si anak ngajak calon ayahnya ini ke suatu komunitas yang menurutnya konyol, dan mungkin bisa bikin calon ayahnya nggak nyaman. In the fact, mereka malah makin akrab gara-gara ikut komunitas ini.

Tapi keakraban mereka pun nggak lepas dari usaha keras si calon ayah. Si calon ayah ini awalnya konsultasi sama pemimpin komunitas yang ternyata sama-sama berstatus ayah tiri. Di samping itu, si calon ayah ini emang tulus dalam menyayangi calon anaknya. Dia bahkan rela ngorbanin kemajuan karirnya sebagai jaksa demi meluangkan waktu lebih buat calon anaknya. Walhasil, rasa saling peduli dan saling sayang pun tumbuh diantara calon anak dan calon ayah ini.

Keakraban mereka bertambah, seiring dengan adanya masalah bersama yang timbul. Kebetulan si calon ayah terancam dibunuh karena ada seorang anak dari narapidana yang mendendam padanya. Saat itu mereka sedang camping di hutan. Si calon ayah dan calon anak ini pun saling melindungi satu sama lain. Makin akrab aja deh mereka.

Endingnya, si anak akhirnya menyetujui pernikahan ibunya. Happy ending.

Komentar saya: Cerita ini klasik si sebenernya. Gambarnya juga biasa aja. Mungkin ini masih pake kamera jadul. Tapi gue suka kemasan cerita ini yang ringan dan dapet suasana anak-anaknya. Cuma sedikit saran si buat si calon ayah, lebih ekspresif lagi dong. :P

Vantage Point (komentar ttg film tsb)

ini hanya komentar, bukan resensi atau review. Jadi? yuuuk kita ngobrol. :D

Sebenarnya saya agak lelah memikirkan diksi, struktur, atau apapun. Jadi di blog ini lah tempatnya saya bisa melanggar aturan-aturan berbahasa (LOL!) dan ngecapruk ria. :P

Sebagai mahasiswa yang butuh nambah database setiap hari, bangun tidur gue setel Tivi di rumah gue (Jakarta).
Ok, Fox Movie Channel, Ok, Vantage Point
Film apa ni? kayanya judulnya keren.

Lanjut nonton. Film ini adalah film yang menggunakan multiple point of view. Film ini emang beneran "waw".

Sekian..

*will be edited

Minggu, 30 Oktober 2011

Interesting vocabulary

Slink (v.) Move smoothly and quietly with gliding steps, in a stealthy or sensuous manner.
Equate (v.) Consider to be the same as or equivalent to another.

Thesaurus

make signs (v.)
make signs
signal
gesture
motion
indicate
gesticulate

Senin, 24 Oktober 2011

Narasumber Formal Report

1. Anggi Marcella

iya aku ambil penerjemahan, npmku 180410080104,
alasannya karena aku tertarik dan ga cuma belajar ttg penerjemahan aja tapi ada
linguistik dan sastra yang dipelajari juga,
2. Guruh Anugrah Pradana Putra 180410080002 alasan
ngambil linguistik (bukan ambil sastra) karena suka dg pengajaran dan di salah
satu ranah linguistic, ada pengajaran
3. Diwy Purbasari 180410080113 ambil lingu karena
dr awal sy suka mempelajari struktur/unsur2 kalimat, dan setidaknya merasa
mampu dlm bidang itu dbanding 2 bidang lainnya, mkny ambl lx1. Blm skripsi, msh
berupa proposal dg kajian struktur penerjemah
4. Fathia Anggriani Pradina

180410070004
5. Bonardo

Halo Jennie,

Berikut jawaban saya. Semoga berkenan.

1. H1D 99019

2. Saya suka prosa dan puisi, hal yang mendorong saya memilih sastra.

Salam,

Bonardo

6. Indah Lestari H1D 99066

Halo Jennifer,

Pertama aku minta maaf baru bisa balas sekarang. Aku benar lupa sudah janji sama kamu.

Alasan aku waktu ambil pengutamaan sastra di jurusan Sastra Inggris yaitu karena aku memang suka mata kuliah yang lebih berhubungan dengan sastra, semisal Prose; Poetry; Drama; Survey of English Literature; American Literature, dsb.

Lalu aku memang pada dasarnya suka membaca karya-karya sastra. Lebih jauh lagi, aku suka dengan dunia kesenian, yang berhubungan dengan penciptaan secara artistik. Dunia sastra atau seni pada umumnya kan berkisar soal representasi dunia sehari-hari kita. Nah bagaimana proses penciptaan dan hasil karyanya itu menjadi berarti, baik bagi pencipta (penulis) atau penikmat (pembaca)-nya itulah yang hingga kini masih aku kagumi.

Silakan Jenni bertanya lebih lanjut jika alasan yang saya berikan itu belum cukup.

Salam,

Indah

Hmm.. rasanya sih tidak ya. Yang saya ingat mata kuliah Prose I dengan dosen Pak Wilson. Beliau terkenal tegas (untuk tidak menyebut galak). Jadwal matkul itu Senin jam pertama (jam 8). Dan saya yang waktu itu kos di Bandung malah sering terlambat. Jadi kalau sampai kampus terlambat, daripada kena marah, saya lebih baik bolos :P

Tapi berkat matkul ini saya pertama kali membaca karya 'sastra' Inggris, dan bagus (waktu itu saya suka), yaitu To Kill a Mocking Bird-nya Harper Lee. Walau fotokopian.

Selanjutnya ada Sister Carrie-nya Theodore Dreiser yang super tebal.

7. Ani Hanifah

Lagi nyoba nyari bahan ini juga :D aku ambil pengutamaan sastra :D

Wah?tgs apa gt:P npm aku 180410080224 alasannya kareba sastra udah memperluas sudut pandangku, bs mengubahku jd org yg ga kaku lg cara berpikirnya, itu aja ;D

8. Elysa Ratna Astuti

Oh buat tugas apa? Waktu itu juga nanya hal yang sama soalnya hehe

Aku pilih pengutamaan linguistic soalnya aku punya rencana buat nerusinnya ke pendidikan (kurikulum pembelajarannya) nah yg bahas ttg itu ada di linguistic jd aku ngambil pengutamaan linguistic.

NPM: 180410080044

9. Maisa Ulfah

haloo jenni, sorry bgt yaa, notification mssg km di bb me baru masuk mlm ini, beneeer-bener mnt maaf ya :( Maisa Ulfah - 180410080021 alasan : simply I don't like linguistic. dan terjemahan itu pengutamaan yang paliiing aplikatif imho. Hehe

10. Melga Rahayu Putri

· NPM : 180410080115
Alasan : saya memilih pengutamaan penerjemahan, karena menurut saya lapangan pekerjaan yang tersedia lebih general dan tidak terpaku pada pekerjaan penerjemahan saja. studi penerjemahan juga, mempelajari 2 studi mayor yaitu sastra dan linguistik, jadi kita bisa mendapatkan semua ilmu kesusastraan di pengutamaan ini.

maaf banget banget ya jenni baru aku baca inboxnya, jarang cek :(

oiya, aku pernah diwawancara jg ni sebelumnya, ga papa emang wawancara org yg sama? eh tapi alasannya beda sih, hehe :P maaf ya telat bales..

11. Rya Aryanti

180410080007

Analisis struktur dan makna kata majemuk pada novel the mill on the floss karya george eliot. Judul saya berguna dalam hal penerjemahan. Suatu kata2 yang mana merupakan kata majemuk tidak dapat diartikan perkata atau dilihat secara makna leksikal atau dari kamus. Kata2 tersebut harus dilihat dari segi semantic untuk menyesuaikan arti yang sebenarnya yang dimaksud dalam novel tersebut.

Sabtu, 24 September 2011

General Reading Habits

1. Study each word carefully. Look up all words you don't know.

2. Consider your thoughts and responses as you read. Did you laugh, smile, worry, get scared, feel a thrill, learn a great deal, feel proud, find a lot to think about? Try to describe how the various parts of the work caused your reactions.

3. Make notes on interesting characterizations, events, techniques, and ideas. If you like a character, try to describe what you like. If you dislike an idea, try to describe what you dislike.

4. Try to see patterns developing. Make an outline or scheme for the story or main idea. What are the conflicts in the story? How are these resolved? Is one force, idea, or side the winner? Why? How do you respond to the winner, or the loser?

5. Is there anything you do not understand? Make a note of the difficulty and ask your instructor about it in class.

6. For further study, underline what seem to be key passages. Write some of these on cards, and carry the cards with you. When you are riding or walking to class, or at other times, try to memorize phrases, sentences, or lines of poetry.

Senin, 06 Juni 2011

tugas essay writing

Name : Jennifer
Student Number : 180410100170
Class : E
Subject : Essay Writing

Coffee and Social Classes

When my friend visited my house and brought a cup of branded coffee, I felt awkward because I never brought it before. Awkwardness shows different cluster between my friend and I. It accords to Dr. Leila Mona Ganiem’s article, “Perasaan ketidaknyamanan diakibatkan oleh prasangka sosial pada kelompok atau etnis lain.” (2008). Therefore, coffee shows a sign of social classes.

Word “sign” tends to limitation that has been owned by coffee and social classes. It’s supported by Dr. Leila Mona Ganiem’s article, “kelompok atau etnis lain” (other cluster or ethnic). Word “other” shows there are many different clusters or ethnics. Difference cannot occur without limitation. For that reason, limitation has an important role, either in social classes or coffee.

How limitation is formed, depends on point of view. It’s

Point of view is owned by everybody. However, some people don’t have only one point of view.